Jumat, 29 Juli 2011

Makhluk itu

Masih dengan setia aku pandangi wajah yang kata orang tanpa dosa itu. Aku perhatikan satu persatu, iya itu ‘cenong’ aku menempel di keningnya. Iya, itu mata ayahnya menempel padanya. Iya, itu hidung aku menempel seadanya di hidungnya. Tapi bibir itu, itu asli bibir dia bukan aku ataupun ayahnya.
Bukan tanpa alasan Tuhan menitipkan makhluk ini padaku, bukan tanpa alasan juga aku bisa sangat jatuh cinta dengan makhuk kecil ini. Seribet dan seruwet apapun hanya makhluk ini yang bisa buat aku masih bertahan sampai saat ini.
Kamu dititipkan tepat saat papa mertuaku berulang tahun, tepat saat acara pesta papa mertuaku berlangsung , aku yakin Tuhan juga punya alasan unik untuk ini. Agar semua sadar, semua tahu kamu ada dan berhubungan dengan keluarga itu, bahwa aku tidak pernah mengada ada tentang riwayat kamu, yang mungkin saja ada segelintir orang yang berkata seperti itu.
kamu tumbuh seperti anak kebanyakan, terlahir normal, tapi kamu sangat istimewa. Sangat sangat tidak menyusahkan, seperti sudah diatur. Kamu lahir tanpa sakit yang menyiksa seperti layaknya ibu yang mau melahirkan. Aku dengan santai masih jalan-jalan, karena waktu itu tepat bulan ramadhan aku masih bisa berpuasa, dan masih bisa ikut berbuka puasa, sangat bersyukur. Karena tak semua ibu bisa merasakan itu. Tanpa ngidam yang keterlaluan dan dibuat buat, tanpa mual yang menyiksa, tanpa perlu bermanja –manja. Kita berjanji untuk tidak lemah saat itu, kamu ingat sayang? Saat kita akan mulai menaiki tangga menuju lantai tiga di gedung itu. Sangat menggelikan saat aku berbicara denganmu, yang aku sendiri tidak tahu pasti apa jenis kelaminmu, tapi aku yakin kamu mendengar itu.
Kamu sangat – sangat istimewa karena tak perlu waktu lama untuk kamu mulai bernafas dengan hidung kamu sendiri. Semua berlangsung dalam waktu kurang dari tiga jam, proses paling sakral, paling menakjubkan itu berlangsung. Kamu yang selama ini ada didalam tubuhku, yang selalu aku bawa kemanapun, kamu yang selalu bergerak, menggeliat di perut dan membuat dadaku sering sesak. Akhirnya memutuskan untuk bergerak berlahan keluar dari tubuh ini. Keluar dari alam yang selama ini menyatukan kita. Alam yang membuat kita bernafas bersama, makan bersama, bergerak bersama. Kamu tau apa yang aku cium, kamu tau apa yang aku makan, kamu tau apa yang aku rasakan tanpa bisa memilah milih. Karena sembilan bulan bukan waktu yang singkat untuk kita selalu bersama. Terimakasih kamu sudah menerima apapun yang aku berikan selama sembilan bulan ini. Terimakasih untuk saat saat yang tak akan terulang lagi.
Dan akhirnya……..
Kini saatnya kamu mulai perjalananmu sendiri. Kini saatnya kamu mulai membuat catatanmu sendiri, tetap denganku, tetap menjadi putri kecilku meskipun dengan caramu sendiri.
Sekali lagi aku perhatikan wajah itu, sepertinya dia mulai sadar, menghampiriku dan memelukku sambil berkata “ I love You mamah”. “I love you too sasha”.
Karena aku seorang Ibu, dan aku akan selalu selalu dan selalu ingin mengenalmu.karena kamu istimewa.

Kamis, 28 Juli 2011

Bunyi alarm dari HandPhone itu membangunkannku..
Tarrraaaa...!!!! saatnya kembali ke dunia nyata. Selimut ini mulai aku abaikan, sebenarnya masi tidak terima ternyata pagi secepat ini menjemput. Tapi inilah hidup, berjalan dan berputar.
aku lihat muka disamping ku, Aku peluk dan berkata "pagi sayang", dia masih saja diam. Sekali lagi aku bilang "Pagi cinta, ayo bangun", baru dia mau sedikit membuka mata dan tersenyum "pagi mamah".
Sekali lagi aku ucapkan dalam hati "Pagi sayang..", sapaan ini khusus, spesial dan hanya aku yang tahu.
Sangat berharap kamu mendengar ini dan menjawab nya.
huufffttt... hayalan tingkat tinggi di pagi hari, tapi saya suka rutinitas ini.
Sudahlah, saatnya peranku sebagai ibu digunakan pagi ini, menyiapkan, merapikan, membersihkan, mengomel, menggerutu, berteriak, bercanda, tertawa ,  terseyum dan terakhir memberikan doa sambil mencium dan dicium.
Sedangkan pasanganku, dimana dia, kemana dia...
ohhhhh ternyata masih asik dengan mimpinya, biarlah dia sedikit merasakan tenang dalam tidurnya. Sebentar lagi saat dia bangun, dia akan menemukan dunia nyatanya.. banyak omelan dan tuduhan. Tidak pernah benar di mata orang sekitarnya, yahhh... memang begitu, dari saat aku kenal sampai detik ini. Dia masih saja jadi anak yang selalu salah dimata "mereka".
Bukan..
aku tidak menyalahkan "mereka" aku juga tidak menyalahkan "pasanganku". Aku hanya sedikit kasian dengan "pasanganku", dia hanya mencoba melakukan yang terbaik dengan cara dia sendiri, tapi tidak di mata orang lain.
Sudahlah...
Saatnya aku menyiapkan diri untuk diri ini sendiri, dan pergi ke dunia nyata, mencari sedikit rejeki dan kegiatan luar. Melupakan sedikit kepanasan kotak itu, sampai nanti saat sore datang. Matahari mulai menghilang dan kembali ke kotak itu, kembali menjadi Ibu, Istri, Menantu, saudara dan apalah itu sebutannya.
Ini bukan hidupku, ini hidup orang orang di sekitarku. Untuk oang orang disekitarku.
Apapun itu...

Senin, 25 Juli 2011

ber Positif tapi campurkan sedikit Negatif agar seimbang

Selalu berpikir positif tidak selalu berdampak positif, itu satu pelajaran yang saya dapat hari ini. Dulu saya selalu mencoba berpikir positif untuk semua orang yang pernah saya temui, terkecuali pada orang yang telah menyakiti saya. Muka yang ramah, sapaan yang ramah, kata-kata yang ramah, ternyata tak membuat orang berpikir ramah juga.
Terimakasih untuk hari ini..
Saya tidak akan sadar sampai saat orang ini  sebut saja "W" ternyata "Menggunjingkan" saya dibelakang.
"Menggunjingkan" saya pada orang yang tidak tepat. Tapi ternyata ada jalan dimana saya diberi tau, ditunjukkan, di bukakan, atau apalah namanya itu, hari ini, ya hari ini terbuka.

Selasa, 19 Juli 2011

Ga Perlu Kamu Tau

Makan siang dirumah say?
sms itu selalu datang setelah jam 12 siang, sedikit terharu mendengarnya. Tapi aku tak tau pasti apa yang membuat aku "sedikit" mengabaikan. Bukan aku tak berterimakasih untuk sapaan itu, tapi separuh hatiku berkata jangan manjakan aku lagi dengan semua perhatianmu..
Mungkin aku bodoh dengan menolak perhatian itu, tapi.. aku hanya ingin jujur dengan hatiku, sudah lama ak berkhianat dengan hati ini. Selalu manis yang aku bawakan, tapi tidak sebenarnya dengan hati ini. Hati ini berkata STOP bukan ini yang aku mau.
Aku ingin waktu berjalan dengan cepat, aku ingin hari berburu gelap, bukan aku tak mau melewati, tapi aku hanya ingin sendiri, hanya aku dan gelap.
Dengan gelap aku bisa menjadi hati ini, hanya diam dan hanya aku.

Senin, 18 Juli 2011

Dimulai

Dimulai dari sini..
Dari baris  ini kita mulai perjalanan ini.Hanya untuk bersuara saja, membuka yang tak layak dibuka dengan suara. Bukan untuk melampiasakan, hanya untuk melepaskan yang tertahan dan tak sanggup ditahan, cuma itu saja.
Kita Mulai..